Es Selendang Mayang, Kuliner Khas Jakarta Yang Kian Langka
Daftar Isi
Tak seindah namanya, begitulah
nasib jajanan tradisional Es Selendang Mayang. Banyak yang tidak tau atau
mungkin telah lupa jajan khas daerah Jakarta/ Betawi yang satu ini. Susah
menemukan penjual es Selendang Mayang di era sekarang ini, membuat banyak orang
tidak mengenalnya bahkan saya sendiri hampir
lupa akan keberadaan kuliner tersebut.
Es Selendang Mayang dihidangkan
di atas mangkuk kecil, bisa dibilang ukurannya sama dengan mangkuk Soto Kudus.
Isinya berupa seperti sebuah adonan kenyal lebih kenyal dari cendol, namun
mempunyai 3 lapis warna. Jika diurutkan dari atas warnanya merah-putih dan
hijau. Adonan dengan 3 lapis warna itulah yang disebut Selendang Mayang. Saya pikir,
nama Es Selendang Mayang berasal dari pencipta kulinernya, si Mayang dan dia
berjualana Esnya tersebut digendong menggunakan selendang tapi ternyata salah
banget. Penamaan Selendang Mayang karena orang dulu sering menyebutkan warna
cerah yang ada di atas dengan sebutan Selendang sedangkan warna putih di
bawahnya disebut Mayang. Kuliner khas Jakarta yang mempunyai nama lain Es Cendol Parek ini dipercaya orang
dulu bisa menghilangkan panas dalam.
Bang Ade, salah satu penjual es Selendang Mayang |
Tak Sengaja saya melihat penjual
es Selendang Mayang di sela gang kecil. Memikul gerobak pikulnya, membunyikan
mangkuk kecil dengan berirama sembari menengok kesana kemari seakan mencari
orang yang ingin membeli dagangannya, Es Selendang Mayang. Saya pun
menghentikan langkahnya ingin melepas dahaga di panasnya Jakarta kala ini
sekaligus mendokumentasikan Kuliner langka ini. Sambil menyantap Es Selendang
Mayang, terjadilah obrolan-obrolan ringan di antara kami . Belakangan saya tau
namanya bang Ade, dia telah menekuni profesinya sebagai penjual Es Selendang
Mayang selama 10 tahun, dan berjualan di
sekitar daerah Cipayung. Menurut dia berjualan es ini jaman dahulu berbeda
dengan sekarang. Dulu banyak tanah lapang, lapangan bola, dimana di tempat
tersebut banyak masyarakat berkumpul baik anak-anak maupun yang sudah dewasa
sekalipun. Ada yang bermain, atau sekedar bersantai dan bang Ade biasanya
mangkal disana. Kehadiran es selendang mayang pasti menarik perhatian mereka untuk
melepas dahaga sesaat khususnya anak-anak yang kecapaian setelah bermain. Namun
beberapa tahun kedepan, tanah lapang mulai berganti perumahan, banyak
bermunculan kuliner minuman dingin modern yang mengalahkan popularitas si Es
Selendang Mayang. Belum lagi makin berkurangnya penjual Es Selendang Mayang
membuat kuliner khas betawi jadi makin sudah ditemukan dan hampir terlupakan.
Es Selendang Mayang di Kawasan Kota Tua |
Belakangan ini, di Kawasan Kota
Tua mudah ditemukan Es Selendang Mayang. Biasanya penjual Es Selendang Mayang mudah
dijumpai sekitar Museum Fatahillah pada hari Sabtu-Minggu atau hari Libur. Jika
anda ingin mencoba kenikmatan es Selendang Mayang ini, cobalah datang ke
Kawasan Kota Tua Jakarta pada hari-hari tersebut.
Museum Fatahillah |
Semoga dengan adanya tulisan
sederhana ini, kuliner Es Selendang Mayang ini tidak punah dan makin dikenal
masyarakat luas J
tapi aku suka artikel ini